pernah nggak sih kalian ngerasain suatu momen yang kayak berharga banget soalnya nyiapinnya itu perjuangan banget? singkatnya, hmmm... one of the best moments gitu? itu yang aku dan temen-temenku rasain waktu belajar alat musik ini. alat musik apa? kenapa bisa? cekidott!
-
Namanya Gawi (gambang Dwi), rangkaian alat musik baru asal Malang. Alat musik ini menyerupai angklung dan diciptakan oleh seorang budayawan bernama pak Dwi Cahyono.
Gawi ini ada beberapa macam, ada melody, rhythm, bass, dsb. Untuk melody ada yang bentuknya seperti gamelan tapi bedanya alat ini dikenakan di kaki, ada juga yang bentuknya seperti kentongan maling (nah kalo yang satu ini aku yang main lho!) terus yang rhythm dipasang di tangan, dan masih banyak lagi deh.
(foto menyusul, insya Allah kalo ada panggilan main gawi lagi hihi:'D)
Nah untuk penutupan upacara Hardiknas di Balai Kota kemarin, pak Dwi mengumpulkan kurang lebih 100 anak-anak SMP dan SMA untuk dikolaborasi bermain alat musik gawi dan tari kolosal. SMPku juga ditunjuk untuk ikut, terutama rombongan ekstra tari dan orkestra. Akhirnya selama kurang lebih 2 minggu kami belajar alat musik gawi ini, begitu juga dengan yang tari.
2 Mei pun tiba, kami menutup upacara dengan pakaian senada putih-putih, ikat kepala dan selempang (entah apa sebutannya sebenarnya, pokoknya itu tali yang... ah gitudeh). Para penari memakai gongseng di kedua tangan dan kaki. Sorak tepuk tangan menutup penampilan kami pagi itu.
Keesokan harinya, 3 Mei, kami tampil lagi dalam acara penutupan ulang tahun kota Malang yang ke-100 di halaman depan Malang Town Square. Untuk acara yang kali ini menurutku the best performance! Kita main malam hari sekitar jam 19.40-an dan ditutup dengan teriakan penonton dan juga tepuk tangan mereka. Entah mengapa but i feel complete.
Oke sekian post saya kali ini, semoga saya semakin aktif ngeblog ya, hehehe.
Dibawah ini ada foto kenang-kenangan, yang mau lihat lihat aja, yang nggak mau yaudah, nggak papa kok...
Thanks!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri komentar...